價格:免費
更新日期:2018-10-06
檔案大小:17M
目前版本:1.2
版本需求:Android 2.3 以上版本
官方網站:mailto:arifinimam757@gmail.com
Email:https://www.freeprivacypolicy.com/privacy/view/17b31954e03403140f48582a843581ae
Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Daftar isi
1 Arti Walisongo
2 Nama para Walisongo
2.1 Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
2.2 Sunan Ampel (Raden Rahmat)
2.3 Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
2.4 Sunan Drajat
2.5 Sunan Kudus
2.6 Sunan Giri
2.7 Sunan Kalijaga
2.8 Sunan Muria (Raden Umar Said)
2.9 Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
3 Tokoh pendahulu Walisongo
3.1 Syekh Jumadil Qubro
4 Asal usul Walisongo
4.1 Teori keturunan Hadramaut
4.2 Teori keturunan Cina (Hui)
5 Sumber tertulis tentang Walisongo
6 Referensi
7 Lihat pula
8 Pranala luar
Arti Walisongo
Masjid Agung Demak, diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para wali yang paling awal.
Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisongo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada semb
ilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.
Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah).[1] Para Walisongo adalah pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan.